Kamis 24 Jul 2014 21:06 WIB

Bukan Cuitan Dhani, Delapan Media Meminta Maaf

Rep: c63/ Red: Joko Sadewo
Musisi Ahmad Dhani menandatangani risalah penyelesaian damai dengan delapan media di Dewan Pers, Kamis (24/7)
Foto: Joko Sadewo/Republika
Musisi Ahmad Dhani menandatangani risalah penyelesaian damai dengan delapan media di Dewan Pers, Kamis (24/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dimediasi Dewan Pers, musisi Ahmad Dhani dan delapan media online yang dilaporkannya, Kamis (24/7), akhirnya tercapai kesepakatan damai. Disepakati dua point yang diminta Dhani untuk memulihkan nama baiknya.

Salah satu media yang terlibat dalam kesepakatan damai ini adalah Republika Online (ROL). Atas penurunan berita di ROL yang berjudul: Ahmad Dhani Bersumpah Potong Kemaluan Kalau Jokowi Menang?, ROL menyampaikan permintaan maaf, karena ternyata cuitan twitter itu bukan akum milik Ahmad Dhani.

Terkait dengan cuitan palsu tersebut, Dhani meminta hak jawab bahwa cuitan di twitter itu bukan dirinya yang membuat. Dikatakannya, pengaduannya ke Dewan Pers lebih dititikberatkan pada upaya untuk mengoreksi pers di Indonesia.

Menurutnya, kejadian pemberitaan yang berasal dari akun-akun yang palsu bukan untuk pertama kalinya dan sering terjadi. "Saya ini warga negara Indonesia yang ingin Pers di sini baik masa depannya. Ini adalah modus baru untuk menjatuhkan seseorang dalam pemberitaan, nama baik saya mudah-mudahan bisa pulih." kata Dhani.

Setelah kejadian ini, lanjutnya, Dewan Pers diharapkan dapat mengingatkan media dalam pemberitaannya. Dhani menilai modus pemalsuan twitter saat ini marak dilakukan oleh sebagian orang yang memiliki kepentingan.

Kepala Bidang Hukum Dewan Pers, Yoseph Adi Prasetyo mengatakan dari hasil pertemuan yang dihadiri delapan media dari 17 media yang dipanggil tersebut, disepakati setiap media untuk memulihkan nama baik Dhani. Namun, untuk jenis pemulihan tersebut, Yoseph menyerahkan kepada setiap media yang bersangkutan.

"Karena medianya ada jenis forum ada online dan cetak. Kita sepakati untuk memulihkan nama baik Ahmad Dhani karena ada cuitan yang merugikan itu," kata Yoseph di Gedung Dewan Pers, Kamis (24/7).

Menurutnya, karena pemberitaan tersebut, setelah pasangan Jokowi-JK terpilih, banyak yang kemudian menagih janji dan tentu merugikan Dhani. Seperti yang terjadi di depan kediaman Dhani hari ini, ada laporan sejumlah kaum difabel mendatangi Dhani dan menagih janji sesuai pemberitaan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement