Jumat 25 Jul 2014 10:40 WIB

Ahok: Pemudik Boleh Bawa Kerabat ke Jakarta, Asal...

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).
Foto: Antara/Rafiudddin Abdul Rahman
Basuki Tjahaja Purnama, (Ahok).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melepas mudik bersama rombongan pekerja Perusahaan Gas Negara (PGN) yang diikuti 2.520 peserta. Sebelum melepas keberangkatan, kepada pemudik, 'Ahok' berpesan agar selalu menjaga keselamatan dari awal berangkat hingga kembali ke Jakarta.

Selain itu, Ahok juga tidak mempermasalahkan para pemudik yang ingin membawa kerabat atau sanak saudaranya saat kembali ke Jakarta, dengan syarat memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas.

"Kalau punya saudara, bawa aja kalau muat tempat tinggalnya, selama ditampung. Yang enggak boleh itu yang nyewa tempat kumuh di pinggir sungai," kata Ahok di Silang Monas Barat Daya Monas, Jumat (25/7).

Dikatakan Ahok, saat ini Pemprov DKI tengah membersihkan kawasan kumuh yang ada di Jakarta. Gunanya, untuk menutup akses para pendatang tidak bertempat tinggal dan pekerjaan jelas yang biasanya membidik kawasan tersebut.

Hal itu diyakini Ahok, dapat mengurangi minat pendatang yang tidak jelas untuk datang ke Jakarta. Menurutnya, Jakarta sebenarnya terbuka bagi siapa saja yang ingin ke ibukota asalkan dapat tertib dan mengikuti aturan.

"Saya kira Jakarta itu terbuka, Kalau tinggalnya jelas, kami kasih KTP. Jangan kesini kalau cuma mau menuhin (pinggir) sungai, nanti kami gusur," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Pada acara mudik bersama yang digagas oleh PGN, Ahok berkesempatan melepas rombongan 61 Bus dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Didampingi oleh Direktur Utama PGN Hendri Prio Santoso dan

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, Ahok pun secara resmi melepas kebarangkatan para rombongan yang terdiri dari pekerja, tenaga kerja outsourcing, komunitas pengguna bajaj, dan segenap forum wartawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement