REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Dua warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Zionis Israel pada Kamis (24/7) malam waktu setempat. Pada malam itu sekitar 10 ribu barisan dari sebuah kamp pengungsian di sekitar Ramallah melakukan aksi protes terhadap serangan Israel di Gaza.
Ma'an News mengabarkan Jumat (25/7), warga Palestina yang ditembak mati oleh pasukan Isarel itu bernaman Mohammad al-Araj berusia 19 tahun dan Majd Sufyan berusia 27 tahun. Pasukan Isarel juga melepaskan tembakan denga peluru baja tajam ke para pendemonstran selain melemparkan gas air mata.
Sedangkan, para pendemonstran hanya membakar ban-ban, melemparkan batu dan botol kosong ke pos pemeriksaan. Juru bicara militer Israel mengatakan, ribuan pengunjuk rasa tersebut melakukan aksi kerusuhan dan ilegal di daerah tersebut.
Namun, juru bicara tersebut tidak menyangkal maupun mengkonfirmasi tentang kematian warga Palestina yang ditembak mati. Presiden Mahmoud Abbas menyerukan kepada rakyatnya untuk mendonorkan darahnya ke rumah sakit maupun bank-bank darah.
Hal ini untuk membantu medis, dikarenakan setiap harinya banyak warga Palestina yang terluka sejak serangan Israel di Gaza pada 8 Juli lalu. Hingga saat ini tercatat lebih dari 140 fasilitas umum, 60 bangunan masjid dan 120 fasilitas pendidikan sudah menjadi korban serangan militer Zionis Israel.
Sedangkan, jumlah korban meninggal dunia di Gaza mencapai 797 jiwa dan 5.130 lainnya luka-luka sejak 18 hari agresi mereka terhadap Gaza.