Sabtu 26 Jul 2014 01:00 WIB

Pemerintah Tunggu Itikad Baik Newmont

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Esthi Maharani
Seorang jurnalis mengambil gambar pit tambang terbuka Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara di Kecamatan Sekongkang, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Kamis (28/2).
Foto: antara
Seorang jurnalis mengambil gambar pit tambang terbuka Batu Hijau milik PT. Newmont Nusa Tenggara di Kecamatan Sekongkang, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Kamis (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan pemerintah masih berharap PT Newmont Nusa Tenggara mencabut gugatannya di International Center for the Settlement of Investment Disputes (ICSID).  

Namun, apabila Newmont tetap bersikukuh melanjutkan gugatannya, Firmanzah menegaskan pemerintah siap meladeni.  "Kita hadapi," ujar Firmanzah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (25/7).

Pemerintah menyayangkan langkah yang diambil perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.  Sebab, perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia mutlak patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.  

Newmont menggugat Indonesia karena dilarang mengekspor konsentrat dari Tambang Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam UU 4/2009 tentang Minerba.

"Tentunya, kita akan menghormati kalau ada perubahan-perubahan.  Pemerintah juga selalu berkomunikasi dengan perusahaan tersebut.  Dengan Freeport kita juga bicara, dengan Newmont, sayangnya tidak sebagaimana dengan Freeport," kata Firmanzah menggambarkan keberhasilan renegosiasi kontrak karya pemerintah dengan Freeport.  

Firmanzah enggan berandai-andai apakah Indonesia akan mengalahkan Newmont di ICSID. Akan tetapi, dalih yuridis dan hukum pemerintah diyakini dapat memenangkan gugatan.  

"Kita menegakkan konstitusi," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Indonesia tersebut. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement