REPUBLIKA.CO.ID,LAGOS -- Seorang pria Liberia yang meninggal di ibukota Nigeria, Lagos pada Jumat (25/7), positif meninggal akibat virus Ebola. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan, Onyebuchi Chukwu.
Patrick Sawyer (40 tahun), seorang konsultan untuk Departemen Keuangan Liberia, pingsan setelah pada Ahad (20/7) mengadakan perjalanan ke Lagos, kota berpenduduk dengan 21 juta orang. Korban yang pingsan tersebut langsung dibawa dari Bandara ke sebuah ruang isolasi di rumah sakit terdekat. Naas, pada Jumat, pria malang tersebut meninggal dunia dalam ruang isolasinya.
Patrick Sawyer menjadi orang pertama di Nigeria yang meninggal akibar virus mematikan tersebut. Seperti diketahui, Ebola telah menewaskan 660 orang di Guinea, Liberia dan Sierra Leone sejak pertama kali diketahui penyebarannya pada Februari 2014.
"Sampel darahnya dibawa ke laboratorium terlebih dahulu di RS Universitas Pendidikan di Lagos, dan hasilnya pasien positif mengidap virus Ebola," kata Chukwu seperti dilansir dari Reuters, Jumat.
Dikatakannya, untuk meyakinkan tim medis yang menangani sampel darah pasien, sampel tersebut bahkan juga di cek di salah satu laboraturium di luar Nigeria.
Namun, ditempat terpisah, komisaris kesehatan kota Lagos, Jide Idris, mengatakan meninggalnya pasien Sawyer bukan seperti yang diceritakan banyak orang, yaitu karena virus Ebola. "Justru, departemen kesehatan sedang menunggu hasil pemeriksaan sampel darah pasien dari sebuah laboratorium di Dakar," ujar Idris.
Idris melanjutkan, setiap orang yang sebelumnya pernah melakukan kontak dengan pasien mulai dari saat dia tiba di Bandara hingga dibawa ke RS, telah dikarantina.
Sementara itu, Menteri Keuangan Liberia, Amara Konneh yang merupakan rekan korban menceritakan, adik korban juga meninggal akibat virus Ebola tiga minggu yang lalu.