REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street melemah pada Jumat (25/7) atau Sabtu (26/7) pagi WIB, karena laporan laba mengecewakan dari Amazon dan beberapa perusahaan lainnya dalam sebuah gerakan yang beberapa analis juga kaitkan dengan aksi ambil untung.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 123,23 poin (0,72 persen) menjadi 16.960,57. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,64 poin (0,48 persen) menjadi ditutup pada 1.978,34, menghentikan rekor penutupan dua hari berturut-turut, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 22,54 poin (0,50 persen) pada 4.449,56.
"Laba dari Amazon, Visa dan Starbucks mengangkat kekhawatiran tentang belanja konsumen," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.
Amazon jatuh 9,7 persen setelah melaporkan kerugian 126 juta dolar AS untuk kuartal kedua, sementara Starbucks turun 2,1 persen dan anggota Dow Visa merosot 3,6 persen karena prospek lesu untuk 2014. "Aksi jual adalah hubungan antara laba dan sentimen," kata James.
"Pasar memiliki langkah kecil yang baik dan orang-orang siap untuk mengambil beberapa keuntungan dari meja, terutama mengingat kelemahan yang berasal dari Eropa," tambah James.
Produsen obat AbbVie turun 1,7 persen meskipun melaporkan laba 82 sen per saham, lebih baik daripada 76 sen yang diproyeksikan oleh para analis. Penjualan obat rheumatoid-arthritis Humira naik 26,2 persen. Pandora Media anjlok 10,3 persen karena perkiraan labanya mengecewakan.
Layanan musik daring (online) memperkirakan laba antara lima sen hingga delapan sen per saham pada kuartal mendatang, sedangkan analis memproyeksikan delapan sen. Perusahaan kimia LyondellBasell naik 5,0 persen karena laba kuartal keduanya melonjak 26,9 persen menjadi 1,2 miliar dolar AS.