REPUBLIKA.CO.ID, BELANDA -- Menteri luar negeri Belanda dan Australia melakukan serangkaian negosiasi dengan pejabat tinggi Ukraina di Kiev. Negosiasi ini dilakukan dalam rangka pengiriman polisi dari kedua negara ke lokasi kecelakaan.
Sejauh ini dilaporkan peneliti Belanda masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan akses ke lokasi kecelakaan yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. Terkait hal tersebut, Frans Timmermans dan Julie Bishop -- masing-masing menlu Belanda dan Australia, mencoba bernegosiasi.
Para ahli memeringatkan agar Ukraina segera memberi akses ke lokasi kecelakaan. Untuk mengidentifikasi semua korban dibutuhkan waktu berbulan-bulan sedangkan proses penyelidikan di lokasi kecelakaan diberi batasan waktu.
Pemberontak telah dituduh menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines. Semua 298 penumpang pesawat tersebut tewas dalam kecelakaan pada 17 Juli, termasuk 193 warga Belanda, 43 warga Malaysia dan 27 warga Australia.
Sekitar 200 mayat ditemukan dan diangkut ke Kharkiv, yang merupakan wilayah pemberontak. Peti mati pertama yang membawa korban kecelakaan tiba dengan pesawat di Belanda pada hari Rabu untuk identifikasi forensik.
Sedangkan pada Jumat (26/7) sore, dua pesawat Belanda sudah tiba di Eindhoven dengan membawa 75 mayat korban MH17.