REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - Hari ini Sabtu (26/7) merupakan puncak arus mudik di jalur pantai utara Jawa. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Indramayu, tercatat rata-rata 10 ribu kendaraan yang melintasi pantura setiap jamnya. "Dari jumlah itu, 8.000 di antaranya sepeda motor," ujar Kusin selaku Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Dishubkominfo Indramayu.
Sampai saat ini, pemudik dengan sepeda motor masih mendominasi kepadatan lalu lintas. Berdasarkan pantauan Republika Online di SPBU yang tersebar di sepanjang pantura, menjelang tengah malam penuh dengan motor pemudik yang parkir untuk beristirahat.
Sekitar pukul delapan malam tadi, ruas pantura Kandanghaur sempat mengalami penumpukan kendaraan lantaran jalan terendam banjir setinggi 10-20 cm. Meskipun tidak tinggi, namun genangan air cukup untuk membuat kendaraan memelankan lajunya dan berpotensi macet.
Saat dikonfirmasi melalui telepon, Kasi Lalu Lintas Dishub Indramayu, Kusin mengatakan bahwa kendaraan sudah terurai dan menjelang tengah malam ini kondisi ramai lancar.
Hal yang sama juga terjadi pada angkutan kereta api. Hari ini Sabtu (26/7) Juli diperkirakan adalah puncak arus mudik yang mendatangi stasiun Cirebon. Hal ini disampaikan oleh Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Gatut Sutiyatmoko.
"Sebelumnya kami sudah prediksikan bahwa puncak arus pra-lebaran adalah H-2 dan puncak arus paska lebaran adalah H+5," ujarnya. Sampai siang ini pukul dua siang jumlah penumpang yang turun di stasiun Cirebon mencapai 30.921 orang, terhitung dari H-10 Lebaran. "Total penumpang yang turun di Daop 3 mencapai 55.210 orang," tambahnya.
Jumlah pemudik tahun ini mengalami peningkatan dua kali lipat dibanding tahun lalu. "Hal ini karena PT KAI memberi tambahan kereta api untuk pemudik. Bukan hanya tambahan gerbong, tapi tambahan kereta api. Jadi masyarakat bisa terangkut lebih banyak," tambah Gatut.
Mengantisipasi lonjakan sekaligus melayani penumpang, PT KAI telah mendirikan Posko informasi dan data, posko kesehatan, posko pengamanan lebaran, dan posko operasi, semenjak 21 Juli hingga 5 Agustus atau 8 Agustus mendatang.
Operasi pengamanan lebaran ini terdiri dari 471 pasukan pengamanan angkutan lebaran, Brimob 284 personel, tenaga sekuriti 108 orang, Polsuska 45 personel, mantan anggota TNI 5 personel, Polda 4 personel, Polresta 6 personel, TNI 16, dan Polairut 3 personel.