REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Penduduk Filipina mencapai 100 juta hingga Ahad (27/7) waktu setempat. Hal tersebut disampaikan pejabat kependudukan di negeri itu berdasarkan proyeksi kependudukan oleh Lembaga Statistik Filipina.
Lembaga itu menyatakan tiga bayi dilahirkan di Filipina setiap menit. Penganjur keluarga berencana di negeri tersebut telah menyampaikan keprihatinan mengenai pertumbuhan penduduk Filipina, dan mengatakan kondisi itu tak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negeri tersebut.
Ben de Leon, Presiden Forum bagi Keluarga Berencana dan Pembangunan, mengatakan penduduk sebanyak itu akan menimbulkan keregangan sumber daya yang terbatas di negeri tersebut.
"Pemerintah tak bisa lagi memberi mereka pekerjaan. Itu alasannya mengapa banyak orang meninggalkan negeri ini," kata de Leon, sebagaimana dikutip Xinhua.
De Leon menggaris-bawahi perlunya bagi pemerintah untuk memusatkan perhatian pada orang miskin, yang berjumlah 26 juta dari seluruh penduduk Filipina.
Sementara itu, Pemerintah Filipina pada Sabtu (26/7) berikrar akan memperkuat campur tangan guna membantu mengentaskan keluarga paling miskin di negeri tersebut.
Wakil Juru Bicara Presiden Abigail Valte mengatakan kebanyakan program pemerintah bertujuan membantu orang paling miskin antara lain melalui program pemberian uang kontan secara berkala, dan perawatan kesehatan.
Filipina adalah negara paling padat penduduk ke-12 di dunia.