REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN -- Harga bensin eceran di kios-kios BBM di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Minggu, naik seratus persen menyusul terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak tersebut sejak awal pekan lalu.
"Bensin dengan takaran tidak sampai satu liter yang biasanya Rp5.000, kini dijual Rp10.000, naik dua kali lipat dari biasanya," kata Edi, warga Tanjung Balai Karimun, Ahad (27/7).
Edi mengaku terpaksa membelinya meski harganya naik dua kali lipat karena khawatir tangki motornya kosong. "Berapapun harganya saya beli. Soalnya besok Lebaran, kalau motor tidak jalan, bagaimana mau berkunjung ke rumah sanak-saudara," katanya.
Edi menuturkan, kios yang menjual bensin dengan harga sebesar itu sempat diserbu pengendara sehingga stok bensin di kios tersebut ludes seketika.
"Mereka panik karena kios-kios dan pangkalan BBM tutup semua. Saya juga sudah cari kemana-mana, tapi tidak satupun yang buka," katanya.
Novi, warga lain mengaku membeli bensin dengan harga Rp20.000 di sebuah kios di kawasan Kolong, Tanjung Balai Karimun. "Biasanya Rp10.000, isinya juga sedikit, tidak sampai 1,5 liter," kata dia.
Ia mengaku terpaksa membeli bensin dengan harga yang relatif mahal karena tangki motornya nyaris kosong. "Tadi saya sudah keliling, hanya kios ini yang buka. Itupun sebentar karena stoknya habis dalam sekejap," katanya.
Ia juga mengaku enggan membeli bensin di SPBU di Jalan Soekarno Hatta karena dipadati antrean ratusan kendaraan sepanjang Ahad. "Tidak mungkin saya antre berjam-jam karena kerjaan. Teman saya saja ada yang antre sejak pukul 09.00 baru dapat giliran pukul 13.30 WIB," kata dia.