REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Untuk membahagiakan kaum dhuafa atau fakir miskin di lingkungan Monang-Maning, Denpasar, Masjid Al Ikhlas Denpasar membagikan sebanyak 2.000 bingkisan untuk keluarga tidak mampu.
Bingkisan lebaran yang diberikan Kepada kelompok-kelompok dalam keadaan khusus itu, selain berisi beras seberat lima kilogram, juga diisi uang Rp 100.000.
"Mereka adalah kelompok masyarakat yang kami survei dan kondisinya memang benar-benar memerlukan," kata salah seorang anggota Amil Zakat Masjid Al Ikhlas, H Junaedi.
Kepada Republika, Ahad (27/7) malam, Junedi mengatakan, kelompok masyarakat yang berada dalam kondisi khusus itu berjumlah 175 KK dan tinggal di sekitar majid Al Ikhlas.
Sedangkan selebihnya, papar Junaidi, mereka datang dari berbagai desa yang ada di Denpasar maupun di luar kota Denpasar.
Sementara itu, terkait dengan kegiatan mudik ribuan warga kota Denpasar ke Pulau Jawa atau ke daerah lainnya, seperti Lombok, Sumatera dan Sulawesi, membuat jalan-jalan di kota Denpasar menjadi lengang.
Jalan-jalan utama seperti Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Gajah Mada dan Jalan Cokroaminoto yang biasanya diwarnai kemacetan, Ahad terlihat agak longgar.
Meski Bali ditinggal warganya yang mudik cukup banyak, namun kegiatan-kegiatan di masjid, khususnya shalat lima waktu, masih dipenuhi para jamaah, yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa.
Wahidin, warga asal Jember, Jawa Timur, mengatakan dirinya baru akan mudik pada Senin (28/7), seusai melaksanakan shalat Idul Fitri. Menurut dia, selain jalan-jalan tidak terlalu macet, kususnya penyeberangan di Gilimanuk juga dipastikan lancar.
"Saya juga bisa lebih tenang, karena seluruh rangkaian ibadah selama bulan Ramadhan, bisa tereselesaikan dengan baik," ungkap Wahidin menjelaskan.