Senin 28 Jul 2014 15:12 WIB

Marzuki Alie: Pilpres Saat Ramadhan Buat Kondisi Kondusif

Marzuki Alie
Foto: antara
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Marzuki Alie, mengaku pelaksanaan Pilpres 2014 yang jatuh pada saat Bulan Ramadhan membuat kondisi bangsa ini kondusif dan damai.

"Saya pertama bersyukur bahwa pilpres kita ini pada saat ramadhan, 'head to head' dirasakan sangat keras, tapi manakala bulan ramadhan sering berbalik dengan kebiasaan sehari-hari, yang tadinya suka marah, marahnya hilang, tidak disiplin maka menjadi disiplin. Karena itu ramadhan diturunkan setahun sekali, jadi luar biasa," ujar Marzuki Alie di sela-sela "Open House" di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Idul Fitri artinya kembali dalam keadaan suci. Tidak ada lagi rasa benci maupun permusuhan.

"Mari jadikan momentum Idul Fitri saling memaafkan atas semua kesalahan dan mulai kembali dalam keadaan suci," ujar dia.

Ia mengutarakan sejak menjadi Ketua DPR selama lima tahun ini dirinya selalu merayakan Lebaran hari pertama di Jakarta, padahal saya selalu sungkem kepada orangtua setelah melaksanakan Shalat Idul Fitri.

"Sejak di Jakarta, hari raya Idul Fitri saya pasti kembali, Lebaran Pertama setelah Shalat Idul Fitri saya pasti sungkem orangtua, tetapi sejak saya menjadi ketua DPR saya merayakan Lebaran pertama di Jakarta. Di hari pertama lebaran kita menerima masyarakat, pejabat-pejabat lain maka selama 5 tahun ini hari pertama saya di Jakarta dan hari kedua saya balik ke kampung," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement