REPUBLIKA.CO.ID, REJANGLEBONG -- Memasuki hari ke dua lebaran Idul Fitri 1435 Hijriyah di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, di sejumlah lokasi di daerah itu mulai terlihat tumpukan sampah yang menimbulkan aroma tidak sedap.
Pantauan di lapangan, Selasa (29/7), sampah buangan rumah tangga ini terlihat menumpuk di sejumlah bak penampungan yang ada di sepanjang jalan Suprapto diantaranya di depan TPU Talang Rimbo Baru, kemudian di penampungan sampah Kelurahan Talang Rimbo Lama, selanjutnya di jalan Sukowati serta di sejumlah penampungan sampah yang ada di Pasar Atas dan pasar Bang Mego.
"Sampahnya menumpuk sejak sehari sebelum lebaran kemarin, sampah-sampah ini jika tidak segera diangkut jumlahnya akan terus bertambah dan akan menebarkan bau yang tidak sedap," ujar Junaidi (34), salah seorang warga Kecamatan Curup Tengah.
Adanya tumpukan sampah setelah lebaran di daerah tersebut, kata dia, terjadi setiap tahunnya karena para petugas kebersihan sedang menjalani libur lebaran. Kendati demikian seharusnya petugas kebersihan di daerah itu tidak libur total sehingga masih ada yang bertugas mengangkut sampah setiap harinya walaupun sedang lebaran.
Sebelumnya Bupati Rejanglebong, Suherman, sesaat sebelum melaksanakan shalat Ied, Senin (28/7), telah mengimbau kalangan masyarakat di daerah itu untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mempertahankan pencapaian piala Adipura yang telah direbut Rejanglebong belum lama ini.
Dia meminta kalangan di daerah itu untuk membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan dan tidak membuangnya sembarangan karena akan mengotori lingkungan dan menimbulkan penyakit.