REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Momentum Lebaran dimanfaatkan para pemudik untuk berburu oleh-oleh berupa penganan khas kampung halaman. Salah satunya telur asin Brebes yang tersohor. Toko-toko yang menjajakan telur asin khas Brebes di sepanjang Jalan P. Diponegoro misalnya, ramai diserbu pembeli.
Dani Bagus, salah satu penjual telur asin, mengaku omzetnya kini bisa sepuluh kali lipat dibanding hari biasa. "Lebaran ini ramai sekali. Dalam sehari kami bisa menjual 10.000 butir telur. Itu belum nanti pas ramai-ramainya arus balik," ujarnya sembari melayani pembeli.
Hal yang sama juga dialami oleh Niar, seorang penjual telur asin hasil olahan sendiri. Dia mengaku berkah Lebaran ini mampu meningkatkan keuntungannya hingga lebih dari lima kali lipat dibanding hari biasa. Niar menjelaskan bahwa telur asin khas Brebes ada beberapa macam, bergantung dari jenis makanan yang dimakan sang bebek petelur yang menghasilkan telur bebek sebagai bahan baku.
"Ada telur udah yang bebeknya diberi makan kulit udang. Warna telurnya nanti memerah. Ada telur jagung, yang bebeknya diberi makan jagung. Ada telur pangon yang berasal dari bebek kampung. Semua cita rasa sendiri-sendiri," jelas Niar kepada Republika.
Selain itu ada juga telur panggang yang dimasak dengan dipanggang atau diuapkan. Telur asin khas Brebes rata-rata dijual dengan harga Rp. 4.000 per butir untuk telur rebus dan Rp.5.000 untuk telur panggang