REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis mengevakuasi warga negaranya dari Libya, Selasa, di tengah-tengah peningkatan pelanggaran hukum dan kerusuhan, menurut sumber pemerintah, setelah langkah serupa dilakukan oleh negara-negara Eropa lainnya.
''Ada kurang dari 100 warga Prancis di Libya dan mereka akan dibawa keluar dari negara itu dengan kapal,'' kata sumber itu seraya menambahkan bahwa operasi akan berakhir pada siang hari.
Beberapa negara yang lain, termasuk Inggris, Jerman dan Mesir, pada akhir pekan menyarankan warga negaranya untuk segera meninggalkan negara itu.
Amerika Serikat juga mengevakuasi kedutaan besarnya seraya mengutip risiko nyata pertempuran antara pasukan setia pemerintah Libya dan kelompok Islam.
Negara-negara lain, termasuk Belanda, Belgia, Spanyol dan Turki, juga telah menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan negara itu.