Rabu 30 Jul 2014 12:15 WIB

Kerusakan Jalur Mudik di Lampung Timur Makin Parah

Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Jalan rusak dan berlubang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAY SEKAMPUNG-- Kerusakan jalan di Kabupaten Lampung Timur di sejumlah titik semakin parah, sehingga dikeluhkan oleh warga setempat. Berdasarkan pantauan di ruas jalan Way Sekampung, Lampung Timur, Rabu, menunjukkan kerusakan jalan tersebut sangat parah sepanjang belasan kilometer dengan lubang-lubang yang cukup besar baik di sisi kiri maupun kanan jalan.

Bahkan lubang-lubang besar itu juga menganga hingga ke badan jalan sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati melintasi jalan tersebut. Kondisi kerusakan jalan tersebut membuat warga setempat berinisiatif untuk menimbun jalan yang berlubang dengan menggunakan urugan tanah dan batu, namun tetap saja kembali rusak akibat terkena hujan dan intensitas kendaraan yang melintasi jalan tersebut cukup padat.

"Kami telah meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan tersebut, namun hingga sekarang belum ada realisasinya," kata Edy warga Jembatan Serong, Way Sekampung.

Ia mengatakan bahwa kerusakan jalan tersebut bertambah parah mengingat kendaraan yang melintas tidak hanya kendaraan roda dua dan empat tetapi juga truk pembawa hasil bumi. Sempitnya jalan juga membuat kendaraan tidak bisa memacu kendaraannya dengan kencang ditambah kondisi jalan yang rusak parah.

"Pengemudi harus berhati-hati melintasi jalan terutama pada malam hari karena kerusakannya sangat parah," jelasnya.

Sementara warga antara Kecamatan Braja Selebah dengan Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur, juga mengeluhkan kondisi kerusakan jalan di sepanjang 12 kilometer. "Sudah empat tahun kondisi jalan rusak, lebih-lebih pada saat musim hujan seperti sekarang ini banyak lubang yang digenangi air membuat kami harus memilih jalan takut terjebak lubang yang terlalu dalam," kata Danang, warga Kecamatan Braja Selebah di Lampung Timur, Sabtu.

Ia meminta pemerintah daerah agar dapat lebih peka terhadap kepentingan umum, mengingat jalan ini sebagai penunjang perekonomian masyarakat daerah setempat. "Saya meminta agar pemerintah Lampung Timur memprioritaskan pembangunan jalan, bagaimana akan tercipta pemerataan ekonomi, jika dari segi sarana saja tidak diperhatikan," ujarnya.

Menurut pedagang yang memiliki kios di pasar Srigading Lampung Timur itu, jarak tempuh untuk menuju kios miliknya memerlukan waktu sekitar satu jam lebih lama dibandingkan dengan kondisi jalan sebelum rusak.

Sehingga, lanjutnya, kondisi seperti ini sangat merugikan baginya maupun pengguna jalan lainnya. Sunar pedagang ikan mengatakan hal serupa terkait kondisi kerusakan jalan pada saat ini. Ia mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah sering diukur bahkan di foto oleh pihak terkait, namun, sampai hingga kini belum ada realisasi perbaikan jalan tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement