REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Keberadaan Taman Digital dengan fasilitas yang lengkap juga selaras dengan bidikan segman pariwisata di Banyuwangi, yaitu wisata keluarga (family tourism). Pantai dengan taman digital cocok untuk wisata keluarga karena semua anggota keluarga bisa menikmati fasilitas sesuai minatnya.
Yang dewasa bisa berolahraga atau menikmati kuliner, yang anak-anak bisa bermain dan menikmati wisata edukasi berupa eco-park. "Wisata keluarga ini kami bidik karena belanjanya lebih besar, sehingga perputaran ekonominya berdampak luas. Masa tinggal juga lebih lama. Spend time, spend money," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dalam siaran persnya kepada ROL, Rabu (30/7).
Menurut Dirut Telkom, Arief Yahya, dukungan Telkom kepada Banyuwangi tidak terlepas dari komitmen pemerintah daerah setempat mewujudkan digital society. Banyuwangi telah berhasil menyabet Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014 untuk ajang overall society, melampaui kabupaten lainnya se-Indonesia. Kriteria penilaian IDSA adalah inisiatif daerah dalam mendorong digitalisasi, kemampuan kepemimpinan (leadership) daerah dalam mewujudkan rencana digitalisasi, tingkat penetrasi internet (usership), dan manfaat yang dinikmati publik atas adanya digitalisasi (benefit).
Di Banyuwangi saat ini terdapat sekitar 1.300 titik wifi yang dibangun Pemkab bersama PT Telkom di ruang-ruang publik, mulai dari taman, sekolah, puskesmas, sampai tempat ibadah. Jumlah pengakses wifi di Banyuwangi mencapai rata-rata 164.372 per bulan pada kuartal I/2014, meningkat dibanding rata-rata tahun lalu sebesar 97.957 pengguna per bulan.
Menurut Anas, teknologi informasi telah mengubah pola kerja birokrasi. Dia mencontohkan, di bidang wisata, promosi dilakukan Banyuwangi dengan pembuatan sistem operasi berbasis Android. ”Dana promosi wisata kami sangat minim, karena itu kami optimalkan internet. Ada android, kita juga pakai social media. Hasilnya tingkat kunjungan wisatawan asing ke Banyuwangi naik 100 persen menjadi 10.462 orang pada 2013, sedangkan turis lokal naik sekitar 23 persen menjadi 1.057.962 orang,”kata Anas.
Contoh lain di bidang ekonomi, penerapan SMS Gateway dan instrumen teknologi informasi lainnya memberi stimulus bagi dunia usaha. Investasi pun meningkat. Perizinan usaha naik dari 363 pada 2012 menjadi 5.490 pada 2013 alias melonjak 1.412 persen. Realisasi investasi di Banyuwangi pun melonjak lebih dari 170 persen dari Rp 1,19 triliun pada 2012 menjadi Rp 3,24 triliun pada 2013.
”Kami ingin teknologi informasi menjadi pilar bagi pengembangan daerah. Infrastruktur bukan hanya jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara, tapi juga infrastruktur teknologi,” papar Anas.