REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah perjalanan ke Jepang ternyata memberi inspirasi untuk membuka kafe kucing pertama di Australia. Kini, ‘Cat Cafe Melbourne’ atau kafe kucing Melbourne telah menjadi kenyataan dan di tempat ini, para pelanggan bisa berinteraksi dengan kucing sepuasnya!.
“Saya tiap minggu disuntik. Tidak apa-apa, saya bisa mengatasinya. Saya selalu punya kucing, bahkan dengan alergi ini. Itu tak bisa menghentikan saya. Kami memutuskan untuk membuka kafe kucing karena sepertinya menyenangkan dan kami pikir banyak orang yang akan diuntungkan dengan adanya ini,” ujarnya, baru-baru ini.
Meski kafe kucing adalah hal baru di Australia, namun yang pertama di dunia sejatinya telah ada di Taiwan sejak tahun 1998, dan kini kafe-kafe serupa tengah populer di Jepang dan beberapa negara Eropa.
Sebanyak 13 kucing telantar ditempatkan di Kafe Kucing Melbourne. Mereka disediakan banyak ruang untuk berkelana dan bermain dengan para pengunjung.“Ruangan-ruangan ini berisi bingkai, mainan, terowongan, dan lubang tersembunyi yang semuanya penuh dengan cakaran kucing. Kami juga punya rak yang tergantung di dinding jadi mereka bisa lompat kalau ingin loncat-locatan,” tutur Anita.
Ia menambahkan, “Di pagi hari, kucing senang bermain karena mereka sudah sarapan, jadi anda akan melihat orang-orang bermain dengan kucing. Ada beberapa di antaranya yang duduk di pangkuan pengunjung.”
Beberapa pengunjung tak memiliki kucing peliharaan, namun sebagian besar memilikinya.
Mereka yang membayar untuk menghabiskan waktu bersama kucing-kucing ini usianya variatif, mulai dari anak-anak di atas usia 8 tahun – anak dengan usia lebih kecil tak diperbolehkan demi keselamatan mereka sendiri –hingga pria dewasa.
Dan jika kucing-kucing itu merasa terlalu banyak mendapat perhatian, mereka memiliki ruangan khusus untuk menyendiri.
“Mereka punya ruang privat yang kecil jadi kalau mereka capek bermain, mereka bisa lari ke sini,” jelas Anita.
Ia mengatakan, ada perbedaan yang mencolok antara pecinta kucing dengan pecinta anjing, yang biasanya lebih supel dan terbuka dengan peliharaan mereka.
“Saya pikir pecinta kucing lebih tertutup karena belum ada kelompok sosial untuk mereka sekarang ini. Terkadang mereka sedikit dicemooh karena sangat mencintai kucing. Mudah-mudahan tempat ini cocok buat mereka untuk mengekspresikan kecintaannya itu,” harap Anita.
Tapi jangan harap untuk datang ke kafe ini tanpa melakukan reservasi terlebih dahulu.
“Yang bisa kami sampaikan kepada para pengunjung saat ini adalah jangan datang tiba-tiba. Mohon pesa tempat dulu,” ujarnya.