REPUBLIKA.CO.ID, PARIS-- Prancis Rabu mengutuk penembakan terhadap sekolah Perserikatan Bangsa Bangsa di Gaza yang menewaskan 16 orang, dan menyerukan untuk segera gencatan senjata. Presiden Francois Hollande "bergabung dengan Sekjen PBB (Ban Ki-moon) dalam mempertimbangkan tindakan 'yang tak dibenarkan' itu," kata kantor presiden dalam pernyataan.
Paris "menuntut pembentukan gencatan senjata segera," pernyataan itu mengatakan, dan menambahkan bahwa "semua upaya harus mengarah pada tujuan ini." Gedung Putih juga mengutuk penembakan sekolah di kamp pengungsi Jabaliya di utara Gaza, di mana lebih dari 3.000 warga Palestina yang mengungsi berlindung dari serangan pasukan Israel terhadap pejuang Hamas.
Ini adalah kedua kalinya dalam sepekan bahwa penampungan pengungsi di sekolah PBB telah dihantam serangan Israel. Juga Rabu, setidaknya 17 orang tewas dalam serangan tentara negara Yahudi itu pada pasar Gaza setelah Israel mengamati jeda kemanusiaan empat jam.
Israel mengatakan gencatan senjata, yang dimulai pada pukul 12.00 GMT, tidak akan berlaku di tempat pasukan "saat ini beroperasi", beberapa jam setelah tentara membuat apa yang disebut "kemajuan signifikan" ke jalur sempit pantai Gaza.