Kamis 31 Jul 2014 10:46 WIB

Pengadilan Kamboja Gelar Sidang Kedua Mantan Pemimpin Khmer Merah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Didi Purwadi
Mantan Petinggi Khmer Merah, Nuon Chea
Foto: Mark Peters/AP
Mantan Petinggi Khmer Merah, Nuon Chea

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Nuon Chea dan Khieu Samphan dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan massal yang menewaskan 500 ribu orang di Kamboja pada 1970-an.

Pengadilan Kamboja kembali menggelar sidang terhadap dua mantan pemimpin rezim Khmer Merah itu, termasuk tuduhan pembunuhan etnis Muslim, kawin paksa, dan kasus pemerkosaan.

Dilansir dari the Guardian, Kamis (31/7), sidang pertama pada Nuon Chea (88 tahun) yang dikenal sebagai Saudara Nomor Dua dan mantan kepala negara  Khieu Samphan (83) telah selesai akhir tahun lalu.

Pada sidang pembukaan kedua Rabu (30/7) kemarin, Hakim Nil Nonn membacakan dakwaan terhadap kedua tersangka dan lebih dari 300 orang menyaksikan peradilan tersebut.

Nuon Chea tidak menghadiri sidang karena alasan kesehatan, sementara Khiey Samphan datang ke pengadilan bersama tim pembelanya.

Selama sesi perdana sidang kedua yang berfokus pada kasus genosida dan kejahatan kemanusiaan lainnya, hakim membahas isu-isu terkait reparasi korban.

"Persidangan kedua ini sama pentingnya dengan yang pertama. Korban dan saksi memiliki kesempatan untuk bersaksi tentang pengalaman dan penderitaan mereka selama rezim Khmer Merah," ujar juru bicara perngadilan, Lars Olsen.

Sebelum tuduhan ini diajukan, perlakukan terhadap kelompok Muslim minoritas dan masyarakat Vietnam jarang dibahas. Keduanya juga menghadapi serangkaian tuduhan lainnya atas kematian dua juta orang akibat kelaparan, kerja paksa, hingga eksekusi sepanjang 1975-1979.

Masih belum diketahui sampai kapan sidang ini akan berlanjur. Namun, Olsen memperkirakan sidang ini mungkin akan terus digelar hingga 2016 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement