REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak dan Belanda akan bertemu di Den Haag, Belanda, untuk membahas akses keamanan ke lokasi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17.
Tim pemantau internasional tidak dapat mengakses lokasi secara aman, di tengah konflik yang terjadi di wilayah Ukraina Timur tersebut, demikian laporan BBC pada Kamis (31/7).
Militer Ukraina beberapa hari terakhir telah melancarkan serangan yang intensif terhadap separatis. Pada Rabu, (30/7), militer Ukraina merebut kembali beberapa kota di wilayah Donetsk.
Pertempuran sengit di wilayah sekitar jatuhnya pesawat Malaysia itu, telah membuat para pengamat dan peneliti internasional tidak dapat memeriksa puing-puing pesawat.
Sementara itu, Uni Eropa kembali mengeluarkan sanksi baru untuk Rusia. Di mana Rusia dituduh sebagai pihak yang mempersenjatai para pemberontak, yang oleh negara Barat sebut telah menembak jatuh pesawat MH17.
Rusia terus mendapat tekanan untuk mengakhiri dukungannya terhadap separatis Ukraina. Meskipun, Rusia mengklaim membantah telah mempersenjatai dan melatih mereka.
Pesawat MH17 yang jatuh pada dua minggu lalu, menewaskan 398 penumpang di dalamnya, termasuk 193 warga Belanda.