REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Eko Widiyanto
Menyinggung tentang pengembangan Monumen Tempat Lahir (MTL) Soedirman, Bupati berjanji akan memugar komplek monumen agar lebih representatif.
''Saya ingin di tempat ini dibangun studio mini untuk menonton film sejarah perjuangan Jenderal Soedirman. Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana,'' katanya.
Ketua Umum Papeling, Wahyu Triono menuturkan, kegiatan halal bihalal dan peberian santunan bagi anak yatim merupakan kegiatan kali keempat sejak Papeling berdiri.
Menurut Wahyu, pada tahun sebelumnya, kegiatan halal bihalal selalu dipusatkan di Kota Purbalingga. Namun mulai tahun ini, akan dilaksanakan secara bergilir di tiap kecamatan.
''Santunan kepada anak yatim juga akan terus kita laksanakan. Tempatnya kita gilir, agar para anggota bisa berbaur dengan warga dan mengetahui kondisi wilayah pada masing-masing kecamatan,'' jelasnya.
Untuk tahun ini, tambahnya, santunan anak yatim diberikan kepada 60 anak yang tersebar di 12 desa di wilayah Kecamatan Rembang.
Selain santunan bagi anak yatim, Papeling juga menyerahkan bantuan piala dan piagam untuk hadiah kegiatan peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Rembang.
''Kita dengar di Purbalingga ada komunitas Lare Peduli Lingkungan yang hampir tiap malam minggu dengan ikhlas membersihkan Alun-alun Purbalingga. Ini juga akan kita bantu dana untuk membeli peralatan sendiri,'' ujar Wahyu Triono.
Acara halal bihalal dimeriahkan penampilan grup kentongan Pandawa Papeling, grup lawak Guyonan Purbalingga Asal Njeplak (Guplak),
Teatrikal Janur Kuning yang menggambarkan perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Organ tunggal. ''Semua diperankan oleh anggota Papeling,'' pungkasnya.