REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Tim pemantau dilaporkan telah tiba di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia MH17 di Ukraina timur, setelah pemerintah Ukraina menghentikan operasi militer selama sehari.
Satu rombongan pemantau dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) tiba bersamaan dengan empat pakar kepolisian dari Australia dan Belanda, demikian dilansir BBC, Kamis (31/7).
Pertempuran antara pemerintah dan separatis Ukraina telah menghambat mereka untuk mengakses wilayah tersebut selama satu minggu. Pakar penerbangan Rusia juga dikabarkan berada di Ukraina, hendak mengunjungi lokasi MH17 tersebut.
Di tempat yang berbeda, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, satu tim yang terdiri dari 68 polisi Malaysia telah tiba di Kiev, Ukraina, untuk membantu investigasi. Najib berbicara dalam kunjungannya ke Belanda untuk bertemu dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh karena tembakan rudal pada 17 Juli lalu di Ukraina timur. Setidaknya 298 penumpang di dalamnya tewas. Dalam kecelakaan tersebut, Belanda kehilangan 193 warganya, dan Malaysia kehilangan 43 warganya.
Separatis Ukraina disebut bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Sementara itu, Rusia dituduh telah mempersenjatai separatis dan didesak untuk menghentikan dukungannya kepada mereka.
