REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Para pejabat Afghanistan mengatakan akan melanjutkan audit pemilihan presiden akhir pekan ini. Audit tersebut dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan antarcalon mengenai tuduhan penipuan besar-besaran pada pemilu Presiden 14 Juni lalu.
Hasil penghitungan suara awal dari pemilu Presiden 14 Juni lalu menunjukkan mantan Menteri Keuangan Ashraf Ghani Ahmadzai unggul dibanding saingannya, mantan Menteri Luar Negeri Abdullah Abdullah.
Namun, kedua belah pihak menduga telah terjadi kecurangan dan sepakat untuk melakukan penghitungan ulang yang ditengahi oleh Amerika.
Dilansir Alarabiya, Kepala Komisi Pemilihan Independen Afghanistan Ahmad Yousuf Nouristani mengatakan, kesepakatan telah tercapai pada hari Kamis (31/7). Kesepakatan tersebut menyatakan otoritas akan kembali memulai audit pada hari Sabtu (2/8).
Penghitungan suara ulang kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih dari sepekan. Hal ini akan semakin mengulur pengumuman presiden baru untuk menggantikan Hamid Karzai yang sudah lama tertunda.