REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan meneruskan penghancuran terowongan Gaza, Kamis (31/7).
Ia mengabaikan kecaman internasional atas tindakan pasukan Israel yang mengakibatkan banyaknya korban sipil di Gaza.
Sebelumnya, pada Rabu (30/7), Militer Israel memperkirakan penghancuran terowongan yang berbatasan dengan Gaza akan memakan waktu hingga beberapa hari ke depan. Hal ini semakin memperpanjang serangan intensif Israel di Gaza yang telah berlangsung sama hampir empat minggu.
"Kami bertekad untuk menyelesaikan misi penghancuran terowongan, dengan atau tanpa gencatan senjata," ujar Netanyahu, dalam pertemuan kabinet Israel di Tel Aviv, dilansir Reuters, Kamis (31/7).
Selain itu, Netanyahu menambahkan, Israel tidak akan menyetujui proposal yang tidak memungkinkan militer mereka menyelesaikan misi.
Ia juga mengatakan sebanyak 16 ribu tentara tambahan akan dikerahkan untuk meningkatkan serangan ofensif di Jalur Gaza.