REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna setia angkutan umum Kopaja AC mengeluhkan penghapusan tiket Kopaja AC di setiap koridor bus Transjakarta. Mulai hari ini per 1 Agustus, penumpang Kopaja hanya dapat membeli tiket di dalam bus. Karena itu pula, penumpang diharuskan untuk membayar dua kali yakni tiket bus Transjakarta sebelum menaiki kopaja.
Dwi misalnya, pekerja swasta yang sehari-harinya terbiasa menggunakan Kopaja 602 jurusan Lebak Ragunan-Monas tersebut harus merogok kocehnya lebih dalam lagi untuk menaiki Kopaja. Menurutnya, penghapusan sistem tiket sebaiknya bisa dilakukan tanpa membebani penumpang dari tarif biasanya.
Menurutnya, dengan adanya moda transportasi Kopaja yang terintegrasi jalur busway tersebut, sudah sangat membantu untuk membuat orang beralih ke transportasi umum. Ia pun termasuk salah satu yang lebih memilih menggunakan Kopaja daripada angkutan umum.
"Padahal saya sempat loh berpikir, orang bakal milih naik Kopaja, bayangin Pejaten-Sudirman cuma 30 menit, coba kalau motor," kata Dwi kepada Republika, Jumat (1/8).
Selain Dwi, pengguna Kopaja lain Ropesta pun menuturkan hal serupa. Mulai hari ini, ia harus membayar Rp 8.500 dari tempat tinggalnya ke tempat ia bekerja di kawasan Balai Kota, Jakarta. Meski mengaku sudah mengetahui sebelumnya, ia pun mengaku agak keberatan dengan kewajiban membayar tiket bus Transjakarta sebelum menaiki Kopaja.
"Ya terasa juga ya sehari hari, hampir dua kali lipatnya," kata dia.
Ia pun sangat menanti solusi terbaik yang tengah dicari Pemprov dan operator pengelola Kopaja. Seperti diketahui, Pemprov DKI dalam hal ini PT Transjakarta tengah berusaha memberlakukan penerapan tiket elektronik di semua koridor secara bertahap.
Salah satunya adalah dengan menghapus sistem tiket secara manual di loket bus Transjakarta dengan sistem e-ticketing. Mulai 1 Agustus, koridor yang akan menggunakan e-ticketing seluruh halte terlebih dahulu yakni di Koridor 1 karena dianggap memiliki fasilitas yang paling siap diantara koridor lainnya.
Namun, sebelum solusi disepakati, untuk sementara, penumpang Kopaja maupun APTB diminta untuk membayar tiket Transjakarta baru kemudian bisa masuk ke dalam Kopaja atau APTB. Seperti diketahui, Pemprov DKI juga tengah menggodok penerapkan sistem pembayaran per kilometer untuk angkutan umum di Jakarta.
Dengan sistem tersebut, semua angkutan umum yang beroperasi di Jakarta akan dibayar per kilometer dan otomatis akan terintegrasi dengan sistem yang sama dengan Transjakarta.