REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PKB, Marwan Ja'far mengatakan, hingga saat ini partainya belum pernah diajak berbicara mengenai kabinet di pemerintahan Jokowi-JK. Meski demikian, Marwan menilai, kader partai lebih siap menjadi menteri.
Dia beralasan, kader partai yang telah memiliki pengalaman sebagai anggota legislatif, lebih menguasai panggung politik. Sehingga, kata dia, orang partai lebih siap mengatasi riak politik yang akan terjadi di pemerintahan.
"Ketika program diganjal parlemen, kira-kira siapa yang bisa menyelesaikan, dosen yang tiba-tiba datang atau orang partai yang sudah pengalaman di DPR?" ujarnya ketika dihubungi Republika Online (ROL), Jumat (1/8).
Meski berpendapat kader partai lebih siap jadi menteri, Marwan mengatakan bahwa PKB tidak mencampuri urusan kabinet karena itu adalah hak prerogratif presiden. Bahkan, menurut Marwan, hingga saat ini partainya juga belum menyerahkan nama-nama kader sebagai usulan menteri pada Jokowi.
"Tapi jika partai koalisi diajak untuk menentukan kabinet ya tentu kita akan memberikan kader-kader kita," ucap Marwan.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa kabinetnya akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional. Meski demikian, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan kalangan profesional tersebut juga berasal dari partai. "Profesional itu bisa di partai dan non partai. Orang profesional masuk ke partai kan juga banyak," kata Jokowi.