REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Warga Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengeluhkan gelapnya jalur trans Sulawesi di wilayah tersebut akibat minim penerangan. "Rata-rata jalan utama di kabupaten ini tidak dilengkapi fasilitas lampu jalan, sehingga memicu tingginya kecelakaan lalu lintas," ujar Haris Tuina, warga Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito, Jumat (1/8).
Ia mengatakan, gelapnya jalan memicu tingginya kecelakaan lalu lintas di wilayah ini, khusus saat lebaran Idul Fitri.
"Banyak pengendara motor beraksi ugal-ugalan atau sengaja melajukan kendaraannya, padahal kondisi jalan sangat gelap," ujarnya.
Kekesalan warga memuncak kata Haris, saat salah seorang pengendara motor dari arah Utara menuju Kota Gorontalo menabrak seorang ibu lanjut usia sepulang dari masjid. Haris berharap, pemerintah daerah menjadikan program penerangan jalan sebagai salah satu prioritas keperluan utama masyarakat untuk tahun 2015.
Sementara itu, dr Tito Bastiaan, direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Zaenal Umar Siddiqi Gorontalo Utara mengaku, selama libur lebaran Idul Fitri pihaknya telah menangani dua orang pasien korban kecelakaan lalu lintas. Ia memprediksi, angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini meningkat pada lebaran Idul Fitri, sayangnya jumlah pasti tidak dikantonginya.
Sebab rata-rata kasus tersebut, mendapat penanganan di Medical Center Kwandang dan paling banyak dirujuk ke RSUD MM Dunda Limboto, Kabupaten Gorontalo. Dr Faisal Botutihe, kepala Medical Center Kwandang mengaku, sekitar delapan korban kecelakaan lalu lintas ditangani selama libur lebaran.
"Rata-rata tindakan dilakukan pada malam hari dan hampir seluruhnya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan intensif," ujarnya.