REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Pemerintah Argentina menyalahkan AS untuk standar utang yang digunakan. Ia juga menyebut mediator AS tidak kompeten menangani permasalahan utang yang sedang dialami Argentina.
Dilansir dari BBC, Kepala Kabinet Jorge Capitanich mengatakan Argentina sedang mempertimbangkan untuk membuka proses di pengadilan internasional Den Haag. Ia menambahkan, Argentina akan melakukan tindakan kepada investor yang membeli obligasi negara saat dalam krisis (Vulture Fund) sebelum ke Mahkamah Internasional di Den Haag dan Majelis Umum PBB.
Pengumuman itu terjadi hanya beberapa jam setelah pembicaraan-menit terakhir di New York dengan sekelompok pemegang obligasi gagal. Pemegang obligasi menuntut agar utang dibayar secara penuh yaitu senilai 1,3 miliar dolar.
Pada bulan Juni, Mahkamah Agung menolak untuk mendengar banding Argentina yang membuatnya bertanggung jawab untuk utang tersebut. Dengan putusan pengadilan tersebut, Argentina tidak bisa menggunakan sistem keuangan AS untuk tetap membayar pemegang obligasi yang direstrukturisasi.
Capitanich juga mengatakan bahwa sementara ini Argentina akan mempertahankan kebijakan untuk merangsang ekonomi.
Argentina mengatakan pemegang obligasi adalah "burung nasar" yang menggunakan masalah utang negara Amerika Selatan untuk mengambil keuntungan yang besar.
Menteri Ekonomi Argentina, Axel Kicillof juga mengkritik Hakim Distrik AS Thomas Griesa dan mediator yang ditunjuk dalam proses pengadilan yaitu Daniel Pollack. "Hakim Griesa mengambil sisi dana vulture seluruh negosiasi. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, meja perundingan lebih berpihak kepada mereka," ujar Kicillof.