REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan sedikitnya 40 orang meninggal dan 150 orang pada saat gencatan senjata 72 jam di Gaza, Jumat (1/8) diberlakukan. Rencana gencatan senjata Israel dan Palestina pun gagal.
Israel mengaku Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan balasan atas serangan yang dilakukan Hamas. IDF menegaskan pihaknya siap melanjutkan operasi penuh ke Gaza. IDF juga mengatakan seorang tentara berhasil diculik oleh Hamas selama pertempuran.
Koordinator Khusus PBB Robert Serry mengkonfirmasi perpecahan ini.
"Jika dibenarkan, ini akan menjadi pelanggaran serius terhadap gencatan kemanusian oleh faksi-faksi militan Gaza yang harus dihukum dengan tegas," ujar Serry dalam sebuah pernyataan yang dilansir ABC News Radio Online, Jumat (1/8).
"Saya mendesak agar komitmen terhadap gencatan senjata kemanusiaan ditaati. Saya sangat prihatin atas konsekuensi timbulnya korban yang terus meningkat dari insiden ini. Saya akan melanjutkan usahanya untuk menyudahi kekesaran dan resiko eskalasi baru," tambahnya.