REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyatakan jika ada orang atau kelompok yang mengusung tema negara kekhalifahan, itu adalah tema mereka dan bukan tema Muhammadiyah.
"Tokoh-tokoh Muhammadiyah periode awal adalah orang-orang yang telah berjuang bagi kemerdekaan RI," tutur Anwar saat dihubungi Republika Online (ROL), Jumat (1/8) sore. Bahkan diantara mereka, ada yang diakui termasuk dalam kategori "The Founding Fathers".
Bagi Muhammadiyah, papar Anwar, masalah NKRI sudah selesai dan tidak perlu lagi dipersoalkan. Pasalnya, lanjut Anwar, Muhammadiyah adalah pendiri dari NKRI itu sendiri.
Jadi, tidak mungkin Muhammadiyah akan berbicara sesuatu yang akan mengobrak-abrik apa yang dibuat dan didirikan sendiri. "Menghadapi masalah ide negara khilafah, sikap Muhammadiyah sudah sangat jelas," papar Anwar.
Dalam 'matan kepribadian' Muhammadiyah, tertulis Muhammadiyah tunduk dan patuh kepada Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia (RI). Persoalan Muhammadiyah, tutur Anwar, bukanlah bagaimana mengubah NKRI ke dalam bentuk lain, tetapi bagaimana mengisi dan membangun NKRI.
Anwar menyatakan hal ini saat menanggapi berdirinya "Islamic State of Iraq and Syria" di beberapa negara Timur Tengah.