REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyalahkan Hamas atas gagalnya gencatan senjata di Jalur Gaza. Obama menuduh, sekelompok pasukan Hamas telah melakukan penyarangan terhadap Israel.
Menurut Obama, Jumat (1/8), akan sangat menyedihkan membuat perundingan gencatan senjata baru, kecuali Hamas menunjukan keseriusan mereka untuk meletakkan senjata dan perkataan mereka dapat dipegang.
"Saya rasa akan sangat sulit untuk mengatur kembali gencatan senjata jika Israel dan komunitas internasional tidak yakin bahwa Hamas bisa patuh terhadap komitmen gencatan senjata," ujar dia dalam konfrensi pers.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum menyanggah berbagai tudingan yang menydutkan kelompoknya. Menurut Barhum, Israel terlebih dahulu yang melepaskan serangan. "Perlawanan rakyat Palestina adalah tindakan pembelaan diri," kata dia.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengkhawatirkan eskalasi yang terjadi di Gaza. Dia meminta Turki dan Qatar untuk menggunakan pengaruh mereka untuk membabaskan tentara Israel.
Hilangnya seorang tentara Israel di Gaza diklaim Israel menjadi dasar kebijakan mereka melanjutkan operasi bumi hangus atas Tanah Palestina.