Sabtu 02 Aug 2014 11:47 WIB
Menelisik Gerakan Negara Islam ISIS

Balas Dendam pada ISIS, Pasukan Irak Eksekusi 255 Tahanan Sunni

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
Sukarelawan yang bergabung dengan pasukan Irak dalam memerangi ISIL. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ahmed Saad
Sukarelawan yang bergabung dengan pasukan Irak dalam memerangi ISIL. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pada awal Juli lalu, mata dunia tertuju pada pejuang Islam dari Negara Irak. Sebuah kelompok hak asasi manusia terkemuka, mengungkapkan, pasukan Irak dan milisi yang berafiliasi dengan pemerintah, telah mengeksekusi sekitar 255 tahanan Sunni, demi membalas serangan ISIS.

Menurut Joe Stork, wakil direktur Timur Tengah di Human Rights Watch (HRW), tindakan itu melanggar hukum internasional. "Dunia mencela tindakan mengerikan dari ISIS, namun seharusnya juga tak menutup mata untuk pembunuhan yang dilakukan pasukan pemerintah dan pro pemerintah," ujarnya, seperti dikutip dari OnIslamnet.

Pada 11 Juli, HRW merilis pernyataan, yang menuduh pasukan keamanan Irak dan milisi di bawah kendali pemerintah, sudah membunuh 255 tahanan sejak 9 Juni. Ekseskusi Sunni tersebut, dilakukan di enam desa di Irak, yaitu Mosul, Tal Afar, Baquba, Jumarkhe, Rawa, dan Hila. Data diperoleh HRW, setelah mewawancarai lebih dari 35 orang, menanyakan tentang lima serangan yang terjadi, baik secara langsung atau melalui telepon.

Sebanyak 35 narasumber itu, terdiri dari saksi, kerabat mereka yang tewas, petugas keamanan, pejabat pemerintah, serta aktivis lokal. Mereka bersedia diwawancara, dengan syarat, namanya tak dipublikasikan, karena takut dihukum oleh pasukan pemerintah. HRW pun meninjau dari berbagai rekaman video, foto, dan laporan media.

Mengutip Reuters, menurut sumber-sumber polisi, dilaporkan terjadi serangan keenama pada 23 Juni, di Provinsi Babil Pusat. Dalam serangan itu, 69 tahanan dieksekusi. HRW menjelaskan, saat eksekusi terjadi, beberapa pasukan Irak melarikan diri dan bergabung dengan ISIS.

"Pembunuhan massal bisa menjadi bukti kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan. Tampaknya serangkaian pembunuhan yang terjadi merupakan balas dendam atas kekejaman ISIS," jelas HRW.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement