REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Komando Operasi Keamanan Internal (ISOC) Thailand mengusulkan pembentukan empat komite kerja yang bertugas menyelesaikan lebih dari satu dekade kekerasan berdarah yang panjang di provinsi Thailand selatan. Demikian kata Kolonel Banpot Poolpian, juru bicara ISOC, Sabtu.
Dia mengatakan, usulan itu dibuat selama pertemuan Jumat, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Dewan Nasional untuk Ketentraman dan Ketertiban (NCPO) dan wakil kepala militer Jenderal Udomdej Sitabutr, diadakan di kantor pusat Dewan Keamanan Nasional (NSC).
Berdasarkan proposal untuk memecahkan kekerasan selatan yang hampir setiap hari terjadi sejak Januari 2004, langkah-langkah yang harus disiapkan oleh empat butir komite kerja akan dikirim dan kemudian disusun oleh NSC, sehingga bisa menjadi rencana yang berkelanjutan.
Tetangga Malaysia akan diminta untuk bertindak sebagai fasilitator dalam pembicaraan damai antara pemerintah Thailand dan para pemimpin kelompok pemberontak.
Tiga langkah akan disiapkan, termasuk persiapan untuk tempat guna mengadakan pembicaraan damai, penandatanganan ratifikasi setelah negosiasi damai dapat dicapai pada tingkat yang sesuai dan persiapan bersama peta-jalan, kata Kolonel Banpot.
Perundingan perdamaian sebelumnya diadakan antara pejabat pemerintah Thailand tinggi dan perwakilan dari Barisan Revolusi Nasional (BRN) gerakan di Malaysia, yang bertujuan mencari solusi untuk kekerasan berdarah di provinsi paling selatan, terutama Yala, Pattani dan Narathiwat.