Ahad 03 Aug 2014 04:31 WIB

Kaderisasi ISIS Diduga Melalui Kelompok Islam Radikal

Rep: c60/ Red: Joko Sadewo
Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Gerakan pendirian negara Islam yang dilakukan kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Irak dan Suriah mendapatkan dukungan di tanah air.

Kepala Badan Nasional Penangulangan Teroris (BNPT), Ansyaad Mbai membantah adanya kaderisasi langsung yang dilakukan ISIS di Indonesia. “Kebanyakan orang yang bergabung ke dalam ISIS bukan hasil didikan ISIS sendiri, namun mereka merupakan kader atau anggota kelompok-kelompok Islam di Indonesia,” ujar Ansyaad.

Anyaad menyatakan, dukungan yang didapatkan ISIS dari kelompok Islam di Indonesia dikarenakan ISIS bukan merupakan organisasi yang terbatas pada geografi tertentu. “ISIS ini tidak terpusat di satu negara,” ujar Ansyaad.

Dengan tidak terpusat di satu negara, memungkinkan ISIS berkembang di negara selain Irak dan Suriah, termasuk Indonesia. Hal itu membuat kelompok seperti Mujahidin Indonesia Timur, Jamaah Islamiah dan kelompok Islam radikal lainnya, menyatakan dukungan bagi ISIS.

Selain tidak terpetakan secara geografis, kepemimpinan ISIS tersentral pada satu khalifah yang menjadi pimpinan Islam di seluruh dunia. “ISIS memiliki satu khalifah. Sementara gerakan Islam yang sebelumnya, tidak satupun yang menyatakan sebagai pimpinan Islam seluruh dunia,” ujar Ansyaad.

Dukungan dari dalam negeri terhadap ISIS tidak hanya berupa pernyataan sikap semata, namun juga berupa pengiriman warga negara untuk membantu ISIS di Irak dan Suriah. Selain itu, kelompok pendukung ISIS juga melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan operasional ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement