Ahad 03 Aug 2014 18:44 WIB

Mamiek Prakoso Meninggal di Solo

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Mamiek Prakoso semasa hidup bersama rekan di Srimulat
Foto: Antara
Mamiek Prakoso semasa hidup bersama rekan di Srimulat

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dunia komedian Tanah Air berduka. Mamiek Prakosa, eks pemain lawak grup Srimulat, meninggal dunia di rumah sakit Brayat Mibulya, Banjarsari, Solo, Jateng, Ahad (3/8).

Pentolan lawak Srimulat berjuluk Burung Kepodang, lantaran penampilan khas rambut di atas kuping berwarna putih itu, meninggal sekitar pukul 14.30 WIB. Mamiek mengembuskan napas terakhir dalam usia 53 tahun.

Suasana duka masih mewarnai rumah duka Mamiek di Kampung Kadipiro, Banjarsari, Solo. Jerit tangis kerabat dan keluarga menyayat di rumah duka. Hingga kini belum diputuskan waktu dan tempat pemakaman jazad almarhum.

Pihak keluarga di Solo juga belum tahu persis penyebab meninggalnya Mamiek. Almarhum sudah beberapa hari berlebaran di Solo.

''Tiba-tiba mendapat kabar, kalau beliau masuk rumah sakit. Eh, kok sekarang mendapat berita meninggal,'' ujar Suharto (54), warga sekitar rumah duka.

Hanya saja, Suharto sempat menerima informasi kalau almarhum pernah menderita sakit liver. ''Saya sering melihat ketika tampil di televisi kok wajahnya pucat, seperti tidak sehat. Setelah saya tanya kepada kerabat dekat, katanya menderita sakit liver. Barangkali beliau meninggal karena liver''.

Meninggalnya Mamiek mengejutkan banyak pihak. Kalangan seniman tradisional Solo juga kaget, begitu menerima duka ini. Termasuk warga sekitar tempat tinggal Mamiek di Kampung Kadipiro.

Kendati rumah itu jarang ditempati, nama Mamiek melekat di sana. Ia hanya sehari-dua hari saja tinggal di sana, kalau kebetulan pulang kampung.

Mamiek lahir di Kota Salatiga, 6 April 1961. Dunia seni lawak hasil warisan orang tua. Ayahnya bernama Ranto Edi Gudel. Dia seniman berba bisa. Piawai main musik keroncong, pemain kethoprak, ludruk, wayang orang, pelukis, penari.

Adik kandung Mamiek juga pemusik campursari terkenal, Didie Kempot. Ia naik daun setelah bertahun-tahun jadi pengamen jalanan. Didie pelantun campursari lewat lagu Stasiun Balapan belum tampak di rumah duka.

Mamiek mengadu nasib ke Jakarta. Juga berprofesi di industri lawak bersama eks pemain Srimulat. Ini dilokoni setelah grup lawak pimpinan Teguh Srimulat yang buka cabang di beberapa kota bubar. Hanya saja, karier Mamiek tak semoncer Nunung yang sama-sama asal Solo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement