REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Delegasi Palestina yang terdiri atas anggota Hamas, Jihad Islam dan Front Depan pembela Palestina tiba di Kairo, pada Sabtu (2/8). Kunjungan yang bertujuan untuk menyegerakan gencatan senjata antara kedua pihak, seperti yang dilansir Ma'an News, Ahad (3/8).
Terlepas dari kenyataan bahwa pada Sabtu (2/8) Israel menegaskan tidak tertarik untuk mengambil bagian dalam pembahasan gencatan senjata tersebut. Namun, pejabat Palestina terus berjuang untuk mencapai solusi damai.
Hamas pun tak kalah menegaskan bahwa gencatan senjata apapun harus termasuk mengakhiri blokade Jalur Gaza dan tanpa mengurangi kapabilitas kemiliteran Hamas. Terkait mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza PBB pun mendukung hal tersebut.
Tetapi, meskipun PBB mendukung Isarel tetap tidak merubah pikirannya untuk terus mempertahankan blokade terhadap Jalur Gaza. Delegasi Palestina yang berkunjung ke Mesir dari Tepi Barat terdiri atas, pejabat senior Fatah Azzam al-Ahmad, Direktur Otoritas Palestina Dinas Intelijen Umum Majid Faraj dan perwakilan dari dua partai kiri Qays Abdul Karim dari Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina dan Bassam al-Salihi dari Partai Rakyat Palestina.
Sedangkan delegasi dari Doha terdiri atas, pejabat senior Hamas Muhammad Nasr dan Izzat al-Rishiq, Mousa Abu Marzouq, kemudian seorang wakil dari Jihad Islam Ziad al-Nakhala. Para delegasi yang hadir dari Tepi Barat, Doha, Damaskus dan Beirut.
Kemudian delegasi dari Damaskus adalah perwakilan dari Front Populer kiri untuk Pembebasan Palestina Mahir al-Tahir. Diharapkan dua pejabat Hamas dari Gaza, Khalil al-Hayya dan Imad al-Alami dapat bergabung bersama pejabat Jihad Islam Khalid al-Batsh dan pejabat Fatah Faysal Abu Shahla.
Seorang delegasi dari Departemen Luar Negeri AS termasuk penasihat senior di Timur Tengah juga hadir dalam pembahasan gencatan senjata tersebut. Diharapkan pula kehadarihan dari perwakilan PBB dan Kuartet Internasional guna membahas dan mempercepat gencatan senjata.