REPUBLIKA.CO.ID, SINJAR -- Jatuhnya Kota Sinjar ke tangan Kelompok ISIS cukup mengejutkan lembaga dunia PBB. Mereka beranggapan, tragedi kemanusiaan tengah terjadi di sana.
"Sebuah tragedi kemanusiaan sedang berlangsung di Sinjar," ujar Nickolay Mladenov, utusan PBB di Irak, seperti dikutip dari Al Arabiya, (4/8).
Ia menambahkan, lebih dari 200 ribu orang terpaksa mengungsi karena kotanya telah dikuasai ISIS. Mladenov mengatakan, PBB memiliki kepedulian serius, terutama berkaitan dengan keselamatan fisik para warga.
Ia juga mengungkapkan, kekhawatirannya terhadap penduduk sipil yang melarikan diri ke pegunungan Jabal Sinjar. Kemungkinan mereka bisa tertangkap karena wilayah itu sudah dikelilingi pejuang ISIS.
"Kondisi warga sipil dilaporkan sangat mengerikan. Mereka membutuhkan beberapa keperluan dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan," ujarnya.
Sebelumnya, Sinjar dikendalikan oleh Pasukan Kurdi, namun tepat di Ahad (3/8) mereka menarik diri, (3/8). Pada Sabtu, (2/8), Kota Zumar pun telah diambil alih oleh ISIS.
Sinjar merupakan tempat bersejarah bagi Yazidi, suku minoritas Kurdi, yang termasuk bagian dari Zoroastrianisme. Para jihadis telah menargetkan mereka sebagai target serangan, bahkan Yazidi dianggap penyembah setan.
Mladenov mendesak pemerintah dari wilayah otonomi Kurdi, di Irak Utara, serta pemerintah pusat di Baghdad, bisa bekerjasama agar krisis kemanusiaan tersebut dapat diatasi.