Senin 04 Aug 2014 08:34 WIB

Mamiek Dimakamkan di Ngawi

Mamiek Prakoso semasa hidup bersama rekan di Srimulat
Foto: Antara
Mamiek Prakoso semasa hidup bersama rekan di Srimulat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Edy Setiyoko

SOLO -- Jasad pelawak Mamiek Prakoso (53) akhirnya dimakamkan  di Desa Sidowayah, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jatim, Senin (4/8). Upacara pemakaman berlangsung pukul 12.00 WIB.

Pilihan tempat pemakaman berdasar rapat keluarga. Semula, pelawak berjuluk 'Burung Kepodang' hendak dimakamkan dekat ayahanda, seniman serba bisa Ranto Edu Gudel di Solo.

''Berhubung Mas Mamiek punya rumah di Ngawi, kebetulan ibu jug asal Ngawi, ya akhirnya dimakamkan di sini,'' tutur Didie Kempot, adik almarhum kepada Republika.

Sejak jenazah Mamiek dibawa ke Ngawi, rumah duka Mamiek di Krembyongan, Kadipiro, Banjarsari, Solo, sepi. Rumah itu sudah dibeli Didie Kempot.

Demikian rumah Ranto Edi Gudel di Plalen, Kremboyongan, Kadipiro, yang tak jauh dari rumah Didie, sepi. ''Semua keluarga sudah berangkat ke Ngawi,'' ujar tetangga. Sebagian warga mengira jenazah Mamiek dimakamkan di Solo.

Berita duka meninggalnya pelawak pentolan Srimulat cepat menyebar ke warga setempat. Sebagian warga hampir sudah siap-siap menyiapkan perabot dan kebutuhan pemamakan. Ternyata pemakaman di Ngawi.

Meninggalnya Mamiek cukup mengagetkan. Menurut Didie, semula saat lebaran Mamiek dirawat di rumah sakit Ngawi. Karena kondisi semakin mengkhawatirkan, oleh dokter dirujuk ke RS Brayat Minulyo, Solo. Di RS Brayat dirawat selama tiga hari, sejak lebaran.

Menurut keterangan dokter, kata Didie, kakaknya menderita komplikasi liver. ''Kata dokter begitu,'' ujar penyanyi campursari terkenal lewat lagunya Stasiun Balapan ini.

Didie sendiri heran. Kakaknya sewaktu sakit adanya cukup tertawa ngakak, senyam-senyum. Malah, sering ndagel seperti pentas di atas pangggung.

Dia, kata Didie, gak pernah /sambat/ (mengeluh) apapun selama ini. Sewaktu sakit tak dirasakan sama sekali. Jadi, orang tak mengira kalau dia menderita sakit. Hanya, tak dirasakan saja.

Didie tak tegar menghadapi sang kakak dipanggil kehadirat Yang Maha Kuasa. ''Sudah takdir mas. minta doanya saja, semoga arwah almarhum khusnul qatimah,'' pinta penyanyi yang meniti karir dari pengamen jalanan ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement