REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Menyusul Graha Tahfidz Daarul Qur’an Indonesia di Gaza yang dihancurkan tentara Israel, Markaz Tahfidz Daarul Qur'an Indonesia juga dihancurkan tentara Israel, Ahad (3/8) pagi.

Markaz Tahfidz yang terletak di Masjid Umari, Jabalia City, Gaza, ini dihujani tiga roket yang ditembakkan dari pesawat tempur Jet F-16 dan tembakan artileri. Akibatnya, Markaz Tahfidz rata dengan tanah.

Serangan tersebut juga menewaskan seorang warga Gaza yang tengah berada di masjid untuk mengumandangkan adzan pertama menjelang adzan subuh.

Markaz Tahfidz Daarul Qur'an Indonesia di Masjid Umari, dikelola manajemen Daarul Qur’an Gaza sejak Juni 2013. Tempat penghafalan Al Qur’an ini memiliki 180 santri pria dan wanita, yang usianya 6 hingga 19 tahun.

Para santri sudah ada yang hafal lima hingga 30 Juz dalam waktu setahun belajar. ‘’Kini, kami tak punya lagi tempat untuk menghafal Al Qur’an,’’ ujar Abdillah Onim, koordinator Daarul Qur’an Gaza.

Pimpinan Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur menyeru para donatur untuk membangun kembali Graha Daarul Qur'an Indonesia di Gaza.

‘’Jangan biarkan Israel menghentikan gerakan menghafal Al Qur’an di Gaza. Mari galang bantuan doa dan dana untuk membangun kembali tempat menghafal Qur’an anak-anak Gaza,’’ katanya.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, sedekah Pembangunan Graha bisa melalui BCA 6030308059 atau CIMB Niaga Syariah 5200100384006 an Yayasan Daarul Qur'an Nusantara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika