REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Inflasi Juli 2014 sebesar 0,93 persen. Bank Indonesia (BI) sependapat dengan BPS bahwa inflasi pada saat puasa-lebaran tahun ini tergolong rendah. "Itu karena beberapa volatile food dikendalikan harganya sehingga tak naik," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo, Senin (4/8).
BI menyambut baik koordinasi yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga inflasi Juli dapat terjaga. Secara tahunan, BPS inflasi Juli tercatat 4,53 persen, sedikit di atas prediksi BI.
BI sebelumnya memprediksikan inflasi tahunan Juli akan dibawah 4,5 persen. Sementara itu, inflasi year to date (ytd) dari Januari hingga Juli tercatat sebesar 2,94 persen.
Agus mengatakan, inflasi 2014 akan di atas 4,5 persen, tetapi masih di bawah 5,5 persen. Proyeksi tersebut telah memperkirakan adanya kenaikan biaya transport, kelangkaan pangan, dan penyesuaian harga volatile food. Namun, angka tersebut belum menghitung aturan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Agus menambahkan, BI akan mendalami dampaknya terhadap inflasi. "Akan didalami ini kebijakan untuk pengendalian BBM," ujarnya.