Senin 04 Aug 2014 14:43 WIB

BPS: Neraca Perdagangan Juni Defisit

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi)
Ekspor-impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan RI pada Juni 2014 mengalami defisit sebesar 305,1 juta dolar AS. Hal ini disebabkan oleh defisit impor minyak dan gas (migas) sebesar 604,3 juta dolar AS.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, defisit migas didorong oleh defisit hasil minyak senilai 1,714 miliar dolar AS. Padahal, gas mengalami surplus 1,28 miliar dolar AS. "Nonmigas surplus 299,2 juta dolar AS," ujar Suryamin, Senin (4/8).

Ekspor nasional pada Juni 2014 mengalami kenaikan sebesar 4,45 persen menjadi 15,42 miliar dolar AS. Ekspor Juni mengalami kenaikan empat persen dibandingkan Mei 2014.

Ekspor migas pada Juni mengalami pertumbuhan 17,45 persen menjadi 2,79 miliar dolar AS. Sementara, ekspor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 1,43 persen menjadi 12,63 miliar dolar AS.

Total ekspor dari Januari hingga Juni mengalami penurunan 2,46 persen menjadi 73,14 miliar dolar AS. "Ekspor nonmigas selama enam bulan turun 2,14 persen menjadi 73,14 miliar dolar AS.

Sementara, impor Juni 2014 tercatat sebesar 15,72 miliar dolar AS atau naik 0,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dibandingkan Mei 2014, impor mengalami kenaikan 6,44 persen.

Impor nonmigas mengalami pertumbuhan 11,4 persen dibandingkan Mei 2014 atau 1,83 persen secara year on year menjadi 12,33 miliar dolar AS. Sementara, impor migas turun 8,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau 3,86 persen dibandingkan Juni 2013 menjadi 3,39 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, impor sampai dengan Juni senilai 89,98 miliar dolar AS. Nilai ini turun 4,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Impor nonmigas sepanjang semester pertama turun 5,7 persen menjadi 68,18 miliar dolar AS. Sementara, impor migas turun 1,41 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement