REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik adanya transisi pemerintahan darinya ke presiden terpilih Joko Widodo. Ia pun menegaskan ide mengenai transisi pemerintahan berasal darinya beberapa bulan lalu.
"Saya diminta memberikan komentar bahwa transisi itu baik dan diperlukan. Ide semacam transisi atau pengalihan dari presiden lama ke presiden baru itu ide saya beberapa bulan lalu," katanya saat membuka sidang kabinet terbatas, Senin (4/8).
Ide itu muncul karena SBY sendiri tak pernah merasakan masa transisi pemerintahannya. Ketika pemilu 2004, tak ada transisi dari presiden sebelumnya yakni Megawati Soekarnoputri. Karena itu, ia bertekad akan mengubah tradisi politik di tanah air.
"Saya ingat tahun 2004 tidak terjadi transisi, bahkan kita sulit dapat akses transisi. Kita akan ubah tradisi politik sehingga baik untuk presiden yang akan datang dan baik untuk rakyat Indonesia," katanya.
Ia menilai ide transisi pemerintahan itu memang diperlukan. Tujuannya agar presiden dan pemerintahan baru tidak kehilangan mata rantai ketika mulai memimpin Indonesia.
Hanya saja, lanjutnya, intensifitas komunikasi untuk membantu presiden dan pemerintahan baru akan dilakukannya ketika gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) telah selesai.
"Sampai MK tetapkan secara resmi siapa presiden terpilih 2014, segera setelah itu saya akan proaktif untuk berkomunikasi dengan presiden terpilih karena itu ide dan pikiran saya sehingga masa transisi bisa berjalan bagus," katanya.
Presiden SBY memang bukan mengklaim ide transisi pemerintahan tersebut. Jauh sebelumnya, ia sering mengutarakan membuka pintu lebar-lebar bagi presiden dan pemerintahan sebelumnya.
Ia bahkan menawarkan diri untuk memaparkan segala sesuatu yang telah dicapai Indonesia selama 10 tahun terakhir. Termasuk hambatan dan tantangan Indonesia ke depan.
Sebagai contoh pada acara Musrembangnas pada April 2014. Kala itu, ia mengajak jajaran pemerintahan dan masyarakat Indonesia untuk ikut mendoakan presiden dan pemerintahan ke depan. Ia juga meminta agar bersama-sama mendukung presiden berikutnya agar lebih sukses dan semakin banyak yang diraih oleh Indonesia.
Rencananya, ketika masa transisi terjadi, ia akan menyampaikan capaian Indonesia selama 10 tahun terakhir dan apa yang belum dicapai. Diharapakan dengan begitu, presiden dan pemerintahan mendatang memiliki gambaran utuh tentang negara yang akan dipimpinnya.
“Mari kita dukung presiden kita agar lebih sukses. Mari permudah presiden dan pemerintahan mendatang,” katanya.