REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan aktivitas Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang kini telah bertransformasi menjadi Negara Islam (IS) tak diterima dan tidak didukung oleh mayoritas organisasi Islam di Indonesia. Bahkan, anak mantan Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Bakar Ba'asyir pun menolak gerakan IS.
"Meski sudah ada surat dukungan dari beliau (Abu Bakar Baasyir) beliau tidak mengaku saat diwawancara Polri," katanya saat memberikan keterangan pers usai sidang kabinet terbatas di kantor presiden, Senin (4/8).
Menko Polhukam mengatakan masyarakat untuk tidak begitu saja terpengaruh, jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah untuk ikut pada bujukan-bujukan bergabung kepada paham Islamic State seperti ini.
“Kita sudah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memiliki landasan Ideologi Pancasila,” tegas Djoko Suyanto.
Menurut Menko Polhukam, Presiden SBY mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mewujudkan kepedulian atas negara-negara Timur Tengah, dalam bentuk bantuan-bantuan kemanusiaan, jalur melalui dewan keamanan PBB, membangun solidaritas dengan Negara-negara muslim lainnya, untuk terus menyuarakan gencatan senjata.