Senin 04 Aug 2014 18:18 WIB

Snowden Beberkan Hubungan Militer Israel Terkait Palestima

Rep: C01/ Red: Taufik Rachman
Edward Snowden.
Foto: Reuters
Edward Snowden.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA==Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden mengungkapkan dokumen yang menggambarkan sejauh mana pemerintah Amerika terlibat langsung dalam aksi militer Israel di Gaza.

Dokumen yang diterbitkan oleh badan investigasi The Intercept menguraikan hubungan antara Badan Keamanan Nasional (NSA) dan Unit  SIGINT Nasional Israel (ISNU). Dokumen juga memperlihatkan besaran dana, senjata dan pengawasan yang diberikan AS kepada Israel.

“NSA memelihara hubungan teknis dan analitik yang dalam dengan Isnu berbagi informasi tentang akses, penahanan, penargetan, bahasa, analisis dan pelaporan,” bunyi dokumen negara tanggal 19 April 2013.

“Hubungan SIGINT menjadi semakin mesra untuk sebuah hubungan intelejen yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Israel. Perubahan signifikan dalam cara NSA dan ISNU secara tradisional sudah mendekatkan SIGINT, mendorong ekspansi yang lebih luas dengan memamsukan organisasi intelejen Israel dan AS lainnya seperti CIA, Mossad dan Special Operation Division (SOD).”

Pernyataan ini tentu bertentangan dengan sikap AS belum lama ini yang ingin berperan sebagai penengah konflik antara Israel dan Pelestina.

“Saya ingin melihat segala sesuatu yang mungkin dilakukan untuk memastikan warga sipil Palestina tidak dibunuh dan itu menyedihkan melihat apa yang terjadi disana,” ujar Presiden Barack Obama dalam konferensi pers pekan lalu.

Ikatan formal antara Nasa dan ISNU sejatinya sudah terjadi sejak tahun 1968. Kala itu terjadi kesepakatan hubungan intelejen antara Presiden AS Lyndon Johnson dan Perdana Menteri Israel Levi Eshkol. Kerja sama keduanya secara signifikan tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Glenn Greenwald, editor Intercept sekaligus orang kepercayaan Snowdon, yakin hubungan ini sangat berpengaruh dalam serangan udara Israel di Gaza.

“Dokumen-dokumen baru Snowden menggabarkan fakta penting,” tulis Greenwald dalam sebuah artikel yang menyertai dokumen tersebut.

“Agresi Israel tidak mungkin terjadi tanpa dukungan konstan, mewah dan perlindungan dari pemerintah AS yang tidak netral, pendamai dari serangan tersebut,” ujar Greenwald yang dilansir International Business Times, Senin (4/8).

Salah satu ilustrasi dalam dokumen adalah ketentuan NSA untuk melawan “terorisme Palestina”. “Pihak Israel menikmati manfaat dari perluasan akses geografis ke ruang bawah tanah kelas dunia NSA dan ahli mesin SIGINT serta mendapatkan akses kendali teknologi dan peralatan canggih AS lewat akomodasi pembelian dan penjualan militer asing,” tulis informasi yang melengkapi ilustrasi tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement