Senin 04 Aug 2014 19:36 WIB

Sekilas Identitas Bani Israil

 Israil adalah nama lain dari Nabi Yakub yang kerap melakukan perjalanan malam hari.
Foto: Destination-yisrael.biblesearchers.com
Israil adalah nama lain dari Nabi Yakub yang kerap melakukan perjalanan malam hari.

Oleh: Nashih Nashrullah      

Etimologi

• Bani Israil terdiri atas tiga kata, yakni “bani”, “isra”, dan “il”. “Bani” menurut kamus bahasa Arab berarti anak. Kata “isra” berarti dekat sedengakan “il” bermakna Tuhan.

• Israil adalah nama lain dari Nabi Yakub yang kerap melakukan perjalanan malam hari.

Genealogi

• Nabi Yakub menikah dengan empat perempuan: Leah, Rahil, Zulfa, dan Balha.

• Dari keempat pernikahan ini, lahir 12 anak laki-laki, yaitu: Rubin Simeon, Lawway, Yahuda, Zebulaon, Isakhar, Dann, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin.

• Ke-12 putra cikal bakal istilah Bani Israil. Keturunannya disebut al-asbath yang berarti cucu.

• Lahir dari cucu-cucu mereka para nabi.

Lawway: Musa, Harun, Ilyas, Ilyasa' AS

Yahuda: Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan Isa AS

Benyamin:  Yunus AS

Nikmat-nikmat yang mereka dustakan:

•    Anugerah keistimewan dari segenap alam (QS al-Baqarah [2]: 47)

•    Penyelamatan dari musuh mereka, Firaun (QS al-Baqarah [2]: 49)

•    Pembelahan Laut Merah untuk jalur evakuasi mereka dari Firaun (QS al-Baqarah [2]: 50)

•    Ampunan setelah menyembah patung (QS al-Baqarah [2]: 51)

•    Kitab Taurat sebagai pedoman mereka (QS al-Baqarah [2]: 53)

•    Arahan bagaimana agar mereka membersihkan diri dari dosa (QS al-Baqarah [2]: 54)

•    Bangkit dari kematian (QS al-Baqarah [2]: 56)

•    Mendung dan makanan melimpah ruah (QS al-Baqarah [2]: 57)

•    Peluang tinggal di Yerusalem (QS al-Baqarah [2]: 58)

•    Perlindungan Allah (QS al-Baqarah [2]: 64)

 

Karakter negatif:

•    Suka melanggar perjanjian (QS al-Baqarah [2]: 83)

•    Etika buruk mereka terhadap Allah, malaikat, dan membunuh para nabi (QS Ali Imran [3]: 181)

•    Ingkar dan terhadap kebenaran karena egoisme dan dengki (QS al-Baqarah [2]: 89-91)

•    Menghalalkan yang haram (QS al-A'raaf [7]: 163-165)

•    Melanggar kitab Allah dan berpaling ke sihir atau bisikan setan (QS al-Baqarah [2]: 101-102)

•    Menjauhi jihad dan memilih hidup (QS al-Baqarah [2]: 96)

Klaim palsu:

•    Api tak akan mampu menyentuh mereka (QS al-Baqarah [2]: 80)

•    Keimanan palsu (QS al-Baqarah [2]: 91)

•    Hidayah jika mengikuti keyakinan batil mereka (QS al-Baqarah [2]: 135)

•    Surga hanya untuk Yahudi (QS al-Baqarah [2]: 111)

•    Anak-anak Allah dan pilihan-Nya (QS al-Maidah [5]: 18)

•    Uzair anak Allah (QS at-Taubah [9]: 30)

Bani Israil pada Masa Rasulullah SAW

Rasul memperlakukan dengan baik komunitas Bani Israil, terutama dari kalangan Yahudi, melalui berbagai perjanjian dan interaksi sosial yang baik sekalipun tak berbalas positif. Yahudi tetap bertingkah. Rasul pun mengambil sikap tegas lewat sejumlah sanksi, terhadap Bani Qainuqa', Quraidzah, dan Bani Nadhir. Puncaknya adalah peristiwa Perang Khaibar.

Bentuk Dakwah Terhadap Bani Israil:

•    Memberikan argumentasi logis dan empiris terkait risalah Muhammad SAW

•    Kesamaan risalah

•    Ajakan dengan metode damai

•    Peringatan akan siksa cepat atau lambat bila ingkar

•    Keadilan Alquran memperlakukan ahli kitab (termasuk Yahudi)

•    Diperbolehkannya menikahi perempuan Yahudi

•    Sembelihan mereka halal

•    Penerimaan upeti dari mereka

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement