REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan korban kecelakaan mudik selama masa angkutan lebaran 2014/1435 Hijriyah mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah korban pada tahun sebelumnya.
"Jumlah kecelakaan lalu lintas selama mudik 2014 dari H-7 hingga H+5 sebanyak 2.741 kejadian atau menurun dari tahun lalu sejumlah 3.200 kejadian. Sedangkan korban meninggal tahun ini sebanyak 538 jiwa atau menurun dari tahun lalu 686 orang," kata Menhub dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Namun meski angka kecelakaan dan korban meninggal dunia mengalami penurunan dari tahun 2013, Menhub menyatakan keprihatinannya dan tetap melakukan evaluasi pada penyelenggaraan mudik tahun 2014 ini. Selain itu, ujar dia, Mangindaan mengemukakan pihaknya telah berusaha optimal untuk menekan angka kecelakaan selama masa mudik lebaran.
Ia menyatakan bahwa kecelakaan kebanyakan terjadi di jalan raya atau yang dialami pemudik dengan moda transportasi darat. "Untuk itu, moda ini perlu mendapat perhatian lebih," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyebutkan ada tiga strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kelancaran, kenyamanan, dan ketertiban arus mudik tahun 2015.
"Ada tiga strategi yang bisa dipelajari dari pelaksanaan angkutan mudik tahun ini untuk meningkatkan kelancaran mudik tahun depan," kata Bambang Susantono, Selasa (29/7).
Ia memaparkan tiga strategi tersebut adalah penyelesaian infrastruktur jalan, peningkatan kapasitas angkutan laut, dan peningkatan optimalisasi jalur ganda KA. Untuk penyelesaian infrastruktur jalan, ujar dia, bila jalan Tol Cikampek-Palimanan sudah dapat beroperasi maka akan mengurangi beban saat musim mudik.
"Dengan beroperasinya tol Cikampek-Palimanan tekanan terhadap jalan pantura sudah mulai berkurang," katanya.