REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sejak dimulainya agresi Israel terhadap Gaza pada 8 Juli yang lalu, telah mengakibatkan jatuhnya ribuan korban yang kini telah melampaui angka 11 ribu jiwa. Mi'raj News Agency (MINA) Selasa (5/8) melaporkan, jumlah tersebut terdiri atas 1.860 lebih warga Palestina yang meninggal dunia dan lebih dari 9.560 mengalami luka-luka.
"Dilihat dari jumlah tersebut, maka total korban hingga saat ini telah berjumlah 11.428 lebih korban jiwa, yang mana mayoritas dari korban-korban tersebut adalah wanita, anak-anak, dan kaum lansia," ujar Dr. Ashraf Al Qadra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin (4/8) pukul 21.00 waktu Gaza.
Ia menyebutkan, sekitar 1.860 lebih korban meningal terdiri atas 429 anak-anak, 243 wanita dan 79 lansia. Sedangkan, sekitar 9.560 lebih korban luka-luka terdiri atas 2.877 anak-anak, 1.853 wanita dan 374 kaum manula.
Sementara itu, jumlah pengungsi masih terus bertambah. PBB menyatakan sekitar 30 persen atau sekitar 460 ribu dari jumlah total warga GAza telah meninggalkan rumahnya dan mengunsi di berbagai tempat. Badan PBB urusan Pengungsi Palestina UNRWA menyatakan, sekitar 250 ribu lebih telah mengungsi di 90 sekolah yang tersebar di Jalur Gaza.
Di mana rata-rata lokasi pengungsian telah menampung sekitar 2.800 lebih orang. Tetapi, dilaporkan pula terdapat satu sekolah yang telah menjadi tempat berlindung dari 10 ribu jiwa. UNRWA menyebutkan, sekitar 60 ribu lebih orang tidak memiliki rumah untuk kembali.
Dikarenakan seluruh lingkungan mereka telah rata dengan tanah akibat kekejian Zionis Israel. Dikatakannya, jika gencata senjata permanen tercapai maka tidak mungkin untuk melakukan rekontruksi Gaza, apabila wilaya ini masih berada di bawah rezim penjajah Israel.