Selasa 05 Aug 2014 10:45 WIB

Dorong Perdamaian, Dewan Tetua Muslim Dideklarasikan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Chairul Akhmad
Imam Besar al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad el-Tayyeb.
Foto: Gulfnews.com
Imam Besar al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad el-Tayyeb.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah negara Islam sepakat membentuk Dewan Tetua Muslim. Wadah ini diperuntukkan guna mendorong terciptanya perdamaian yang lebih kokoh dan mencegah gerakan sektarian dan ekstremis.

Dewan independen internasional yang dideklarasikan pada Sabtu (19/7) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, ini dibentuk atas rekomendasi Forum Perdamaian Komunitas Muslim yang menggelar pertemuan di tempat yang sama, awal Maret lalu.

Salah satu tokoh yang hadir adalah imam besar al-Azhar Mesir, Syekh Ahmad el-Tayyeb. Menurut mantan rektor Universitas al-Azhar Mesir itu, dewan ini bertujuan menyatukan negara-negara Islam dan menekan ideologi ekstrem di komunitas Muslim. Ideologi ekstrem dan aksi sektarian dinilai bertentangan dengan prinsip Islam dan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia menekankan, nilai Islam berakar kuat dalam sejarah dan menjadi bagian integral dalam  kebudayaan Islam di seluruh dunia. Islam menjanjikan dan telah terbukti mampu menciptakan perdamaian untuk semua umat manusia.

Ia mengatakan, ulama dan cendekiawan di negara-negara Muslim bertanggung jawab penuh terhadap kejadian yang membahayakan dalam sejarah yang akan dilalui saat ini oleh negara. “Mereka berkewajiban menyelamatkan negeri mereka dari 'perang' ini,'' ungkap syekh yang juga Ketua Asosiasi Sufi Sedunia ini seperti dikutip Gulfnews, akhir pekan lalu.

Para ulama dan cendekiawan, lanjut dia, harus merumuskan rencana dan mengupayakan cara terbaik untuk menyebarkan perdamaian dan mewujudkan nilai Islam yang moderat. Ia juga menyerukan pentingnya harmonisasi teks dan syariat agar terhindar dari pemahaman yang salah.

Ketua Forum Perdamaian Komunitas Muslim Syekh Abdullah bin Bayyah mengatakan, fragmentasi dan masalah keamanan menghambat pelibatan negara Islam dalam pembuatan kebijakan komunitas internasional. Peluang memperbaiki nasib bangsa hanya terbentang saat perdamaian tercipta. “Perang hanya melahirkan kematian dan kerusakan,'' katanya.

Ia mengajak semua pihak menghentikan segala bentuk kebencian dan sektarianisme yang memicu ekstremisme di negara-negara Muslim. Tindakan itu dinilainya hanya akan memecah persatuan.

Dewan Tetua Muslim akan menyusun peta jalan strategi untuk menekan dan menghilangkan gerakan ekstremisme dan sektarian. Peta ini nantinya akan dijabarkan dan dijalankan per regional wilayah. Dewan ini tidak hanya beranggotakan ulama besar, tetapi juga para cendekiawan.

Misalnya, Abdul Hakim Jackson, guru besar agama, studi Amerika, dan etnis Universitas Southern California, guru besar Institute of Islamic World Studies, Kaltham Al Muhairi, dan Grand Mufti Dubai Dr Ahmad al-Haddad.

Sebelumnya, pada 9 dan 10 Maret, pertemuan Forum Perdamaian Komunitas Muslim berlangsung di Abu Dhabi. Forum ini dihadiri lebih dari 250 ilmuwan dan pemikir Muslim dari seluruh dunia. Salah satu rekomendasi forum adalah membentuk dewan yang mendorong terciptanya perdamaian di negara-negara Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement