Selasa 05 Aug 2014 15:36 WIB

Akar Tradisi Sambut Idul Fitri (3-habis)

Rep: Fuji Pratiwi / Red: Chairul Akhmad
Kaum Muslim di Pakistan bersalaman usai melaksanakan shalat Idul Fitri.
Foto: Reuters/ca
Kaum Muslim di Pakistan bersalaman usai melaksanakan shalat Idul Fitri.

Fakta Sejarah

•    Arab jahiliyah mengenal dua hari raya, Nairuz dan Mahrajan, yang bersumber pada tradisi Persia Kuno. Selama perayaannya, berlangsung pesta, tarian, nyanyian, serta hidangan berupa makanan lezat dan minuman keras.

•     Idul Fitri pertama dirayakan usai Perang Badar. Idul Fitri dirayakan pertama kali dalam kondisi Rasulullah SAW penuh luka akibat Perang Badar.

•    Shalat Idul Fitri pertama kali berlangsung di tanah lapang.

Tradisi Idul Fitri

Masyarakat Muslim di berbagai belahan bumi memiliki tradisi-tradisi unik yang berlangsung pada 1 Syawal, bahkan hingga hari ketujuh. Ini berangkat pula dari percampuran budaya.

Asia Tenggara

Indonesia

Tanggal 1 Syawal adalah hari libur nasional. Tradisi mudik, bersilaturahim, halal bil halal bersama keluarga, kerabat, dan handai tolan.

Rumpun melayu

Tak jauh berbeda dengan Indonesia. Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, juga ada tradisi mudik. Termasuk berbagi uang Lebaran atau disebut duit raya.

Filipina

Meski tak semeriah di negara-negara tetangga dengan Muslim sebagai mayoritasnya, umat Islam di Filipina setidaknya tetap merayakan hari raya ini. Sejak 13 November 2002, pemerintah setempat mengeluarkan aturan Republic Act No 9177 tentang Idul Fitri adalah libur nasional.

Asia Selatan

Hari raya disebut Chand Raat, atau malam bulan di Bangladesh, India, dan Pakistan. Pada malam takbiran, bazar dan mal diserbu warga, hingga puncak Idul Fitri. Perempuan mengecat tangan dan memakai hena. Saling bersilaturahim dan mengucapkan selamat Idul Fitri. Eidi, tradisi uang Lebaran juga berlaku.    

Timur Tengah

Di sebagian besar wilayah Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Sudan, dan Suriah (sebelum konflik), masyarakat mendekorasi rumah, berlangsung pula pembacaan puisi, parade, dan pertunjukan musik.  

Cina

Muslim di Cina, terutama di Xinjiang, menyambut meriah Idul Fitri. Busana jas dan kopiah putih bagi laki-laki, sedangkan baju hangat dan kerudung setengah tertutup bagi perempuan. Silaturahim dan pesta makan juga berlangsung. 

Iran

Berbeda dengan sebagian besar negara Islam lainnya, di Iran justru tidak begitu ramai. Idul Fitri cukup dirayakan dengan shalat, bersilaturahim, dan berbagai untuk dhuafa.

Eropa

Idul Fitri di Eropa tak ada yang istimewa. Semua berjalan sederhana. Di Inggris, misalnya, Idul Fitri bukan libur nasional. Usai shalat Id, cukup bersalaman-salaman.

Turki

Ketika Bayram, sebutan orang Turki untuk Idul Fitri, penyambutan begitu meriah. Busana khusus dikenakan, saling berkunjung ke sanak saudara.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement